Lusi Nesrika jelita, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Segurat Rindu Menjadi PTK (TantanganGurusiana#Tantangan Hari ke-33)

Segurat Rindu Menjadi PTK (TantanganGurusiana#Tantangan Hari ke-33)

Hari ini cukup melelahkan. Semua dead line. Satu sisi aku harus menulis untuk tantangan hari ke-33 hari ini. Rencana tulisanku melanjutkan cerbung 'Segurat Rindu'. Namun, PTK juga harus selesai sekarang yaitu Bab 1 Sampai Bab 3. Akhirnya terpecahlah pikiran

Biasanya di hari libur, agak santai. Bangun kalau azan subuh berkumandang. Namun, hari ini aku bangun lebih cepat bahkan lebih cepat dari hari biasanya. Maksud hati ingin menyelesaikan keduanya, baik PTK maupun melanjutkan 'Segurat Rindu' . Tapi apa daya sampai sekarang baru Bab 1 yang kelar. Rencana di tangan kita. Keputusan tetap di tangan Allah.

Akhirnya, tulisan di hari ke-33 berubah menjadi PTK Bab 1. Tolong dibaca dan koreksi ya Bapak/Ibu.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kedudukan Bahasa Indonesia tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV pasal 36, sebagai bahasa Negara, bahasa resmi kenegaraan, sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pemerintahan, bahasa pengembang ilmu pengetahuan serta teknologi modern. Ini pula alasannya kenapa pemerintah menjadikan bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran wajib yang ada di setiap kurikulum jenjang pendidikan, mulai Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT). Bahkan, mata pelajaran Bahasa Indonesia juga dijadikan salah sata mata uji pada ujian masuk perguruan tinggi maupun seleksi menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan tidak tertutup juga untuk seleksi menjadi karyawan swasta lainnya.

Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis dan keterampilan berbicara. Keempat aspek keterampilan tersebut terdapat pada setiap materi yang tertera dalam kurikulum. Idealnya, keempat keterampilan tersebut harus dikuasai oleh peserta didik. Keempat keterampilan tersebut seharusnya tampak jelas pada proses pembelajaran. Sehingga, aktivitas di dalam kelas menjali lebih lancar dan baik.

Setiap pembelajaran, peserta didik sebagai subjek utama dan guru berperan sebagai fasilitator. Dalam mengembangkan keterampilan berbahasa, diharapkan peserta didik mampu memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran dan perasaannya, sehingga terjadi interaksi yang aktif antarpeserta didik dan juga interaksi antara peserta didik dengan guru. Apabila hal ini baik, maka akan jelas terlihat bahwa peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Aktif yang dimaksud misalnya aktif dalam menjawab pertanyaan guru, aktif dalam menanggapi jawaban teman, aktif membaca materi, maupun aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Kenyataannya, penulis menemukan masih banyak peserta didik yang tidak terlibat aktif dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia pada awal semester genap T.P. 2019/2020 di MAN 2 Kota Payakumbuh. Hal terlihat pada fenomena-fenomena berikut.

Aktivitas peserta didik dalam berbicara, terutama dalam hal bertanya baik kepada guru maupun kepada peserta didik yang lain masih belum jelas terlihat. Bahkan, untuk mengacungkan tangan saja mereka enggan, apalagi kalau penulis meminta mereka mengajukan ide atau pendapat.

Tidak hanya aktivitas berbicara, peserta didik pun tidak terlalu aktif dalam hal membaca materi atau teks yang diintruksikan penulis. Padahal, pembelajaran Bahasa Indonesia ini tidak akan pernah terlepas dari namanya teks. Jangankan membaca teks yang sudah disuruh, bahkan terkadang mengerjakan latihan pun mereka ogah-ogahan.

Rendahnya aktivitas peserta didik tentu berpengaruh terhadap penguasaan materi oleh peserta didik. Akibatnya, nilai peserta didik jauh dari harapan. Ini terlihat pada nilai prasiklus atau nilai ulangan harian (UH) 1 pada setiap kelas.

Ada 6 kelas yang di ampu oleh penulis. Kelas tersebut adalah kelas XII IPK 1, XII IPK 2, XII IPK 3, XI IS 2, XI IS 3, dan XI IS 4. Dalam hal ini, penulis tidak mencantumkan hasil belajar kelas XII karena kelas ini pembelajarannya di semester genap tidak efektif. Hal ini disebabkan karena kelas XII sering mengikuti TO maupun try out untuk menghadapi Ujian Nasional (UN). Jadi, yang ada hanya hasil belajar peserta didik kelas XI. Rata-rata nilai kelas XI dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Mapel Bahasa Indonesia

Ulangan Harian Pertama (Prasiklus), Semester Ganjil T.P. 2016/2017

No

Kelas

Rata-Rata Kelas

KKM

Keterangan

PK

1 XI IS 2 84.46 77.5 75 Tuntas

2 XI IS 3 93.39 84.04 75 Tuntas

3 XI IS 4 80.86 76.51 75 Tuntas

Berdasarkan tabel di atas, tergambar bahwa dari 3 kelas yang diampu, rata-rata kelas yang terendah terdapat pada kelas XI IS 4, sedangkan yang tertinggi adalah XI IS 3. Karena rata-rata kelas yang terendah adalah kelas XI IS 4, penulis perlu mengkaji masalah yang menyebabkan rendahnya nilai kelas XI Ag 2.

Ulangan prasiklus/UH 1 pada kelas XI IS 4 diadakan pada tanggal 13 Januari 2020. Dari 29 peseta didik yang mengikuti ulangan 1 (Nilai Pengetahuan), 21 peserta didik yang tuntas sedangkan yang tidak tuntas 8 peserta didik. Berarti, 72.41% yang tuntas sedangkan yang tidak tuntas 27.59% . Pada nilai keterampilan, ketuntasan peserta didik hanya 65.51% atau 19 peserta didik sedangkan yang tidak tuntas 34.49 atau 10 peserta didik. Data selengkapnya, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. DAFTAR NILAI PRASIKLUS

NO Nama Peserta Didik L/P KKM Nilai KET

PKPK

1 Abdul Rauf L 75 45 85 TT T

2 Ani Aulia Darma P 75 100 90 T T

3 Assyfa Salsabila P 75 90 55 T TT

4 Azzahra Khairani P 75 100 100 T T

5 Dwi Desvita Efendi P 75 40 80 TT T

6 Fatimah Azzahra P 75 100 85 T T

7 Fauzil Hamdi L 75 80 30 T TT

8 Fikran Fareza L 75 100 90 T T

9 Fuadenias Idris P 75 100 75 T T

10 Imam Wahyudi L 75 80 70 T TT

11 Maulana Alif L 75 50 55 TT TT

12 M. Abdul Fitra L 75 90 65 T TT

13 Muhammad Irfan L 75 75 60 T TT

14 Nadila Rose P 75 100 98 T T

15 Nurfaiza P 75 100 65 T TT

16 Oktavivi Yanti P 75 80 98 T T

17 Rahelza Erpan P 75 40 80 TT T

18 Rahmi Arfika Yuni P 75 100 78 T T

19 Rakha Hidayatullah L 75 60 100 TT T

20 Randa Ika Putra L 75 40 80 TT T

21 Resti Okta Anugrah P 75 80 80 T T

22 Silvia Sufitri P 75 100 100 T T

23 Siti Zulaika P 75 100 45 T TT

24 Tari Ulfa Sakinah P 75 95 80 T T

25 Taufik Kemal L 75 90 60 T TT

26 Wahyu Harani P 75 40 80 TT T

27 Zadine Zidane L 75 100 85 T T

28 Zahriya Septyawati P 75 100 80 T T

29 Zikra Adila P 75 70 70 TT TT

Jumlah2.34522.19

N2929

Rata-rata80.8676.51

Menyikapi kondisi tersebut, penulis mencoba untuk merenungkan apa yang dapat menjadi solusi pemecahan masalah di atas. Penulis menawarkan salah satu strategi yang dapat dilakukan agar masalah tersebut dapat teratasi.

Menurut penulis, model pembelajaran inquiry learning cocok diterapkan pada kelas XI IS 4. Dengan model pembelajaran inquiry learning, diharapkan penbelajaran lebih berpusat pada peserta didik dan dapat menarik perhatian peserta didik yang akhirnya peserta didik dapat terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut. Keaktivan peserta didik ini tentunya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya.

Model inquiry learning dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan-penemuannya tersebut. Penerapan model ini tentunya dapat meningkatkan aktivitas peserta didik.

Dari uraian di atas, penulis berasumsi bahwa hasil belajar peserta didik di kelas XI IS 4 MAN 2 Kota Payakumbuh dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran inquiry learning. Oleh karena itu, penulis melakukan sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “Optimalisasi Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Karya Ilmiah melalui Pendekatan Saintifik Model inquiry learning Metode Diskusi Kelompok di Kelas XI IS 4 MAN 2 Kota Payakumbuh Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020”’

B. Rumusan Masalah

Bardasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah penelitian. Rumusan masalahnya sebagai berikut.

1. Apakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Karya Ilmiah melalui Pendekatan Saintifik Model Inquiry learning Metode Diskusi Kelompok dapat mengoptimalkan aktivitas peserta didik di Kelas XI IS 4 MAN 2 Kota Payakumbuh Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020?

2. Apakah pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Karya Ilmiah melalui Pendekatan Saintifik Model Inquiry learning Metode Diskusi Kelompok dapat mengoptimalkan hasil belajar peserta didik di Kelas XI IS 4 MAN 2 Kota Payakumbuh Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah meneliti pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karya ilmiah melalui pendekatan saintifik model inquiri learning metode diskusi kelompok dapat:

1. dapat mengoptimalkan aktivitas peserta didik di Kelas XI IS 4 MAN 2 Kota Payakumbuh Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020

2. dapat mengoptimalkan hasil belajar peserta didik di Kelas XI IS 4 MAN 2 Kota Payakumbuh Semester Genap Tahun Ajaran 2019/2020

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperbaiki mutu pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Karya Ilmiah melalui Pendekatan Saintifik Model Inquiry learning Metode Diskusi Kelompok.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penelitan ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi peserta didik dalam pembelajaran, sehingga peserta didik lebih aktif dalam belajar bahasa Indonesia, khususnya dalam materi menulis karya ilmiah.

b. Bagi Guru

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi guru, yakni dapat memberikan pengalaman dan wawasan bagi guru bahwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karya ilmiah membutuhkan suatu pendekatan dalam pembelajaran sehingga dapat memberikan rasa nyaman dan rasa senang pada siswa di saat pembelajaran. Dengan demikian peserta didik dapat terlibat aktif dalam belajar dan akan berakibat pada pencapaian prestasi belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan.

c. Bagi Sekolah

Penelitian tindakan ini dilakukan sebagai tolok ukur dalam peningkatan dan perbaikan mutu pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetanggaku mantaaap

16 Feb
Balas

Berkat tetangga juga

17 Feb

Eh, ternyata kita samasama terlambat ya?

16 Feb
Balas

Kok bisaaa

16 Feb

Eh, ternyata kita samasama terlambat ya?

16 Feb
Balas

Eh, ternyata kita samasama terlambat ya?

16 Feb
Balas

Eh, ternyata kita samasama terlambat ya?

16 Feb
Balas

Kok ngamuk Mr xi xi

16 Feb
Balas

Ide brilian Miss Lusi, PTK masuk tantangan. Ntar kalo kepepet ngikut gitu hhe. Minggu kemaren juga baru siap Bab 123. Sekarang lg utak atik Intrumen siklus II. Ditunggu Segurat Rindunya :)

16 Feb
Balas

Insyaallah Bapak...

17 Feb

Ini ptk dah di jadikan. Buku bu?.krn saya sekarang sedang menjadikan ptk ke buku.tolong infonya bu.trimd

16 Feb
Balas

Belum, Bu, Lusi sedang melakukan PTK

17 Feb

Lanjutkan Semangat del insyallah PTK yang telah ada del masukkan ke buku sekarang lagi proses.

17 Feb
Balas



search

New Post