Lusi Nesrika jelita, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjemput Imajinasi(Tantangan Gurusiana#Tantangan Hari ke-30)

Menjemput Imajinasi(Tantangan Gurusiana#Tantangan Hari ke-30)

Bahasa memiliki peran penting dalam aspek kehidupan, terutama dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional. Untuk berbahasa dengan baik dan benar, maka diperlukan pendidikan dan pembelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan dan pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan aspek penting yang dipelajari pada setiap jenjang pendidikan dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.

Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan tantangan tersendiri bagi setiap guru Bahasa Indonesia. Terkhusus bagi saya pribadi yang merupakan seorang guru Bahasa Indonesia. Bagaimana tidak, Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di sekolah. Artinya, saya harus bisa membelajarkan peserta didik untuk bisa memahami dan menyampaikan gagasan beserta ide-idenya, bahkan mampu berimajinasi memerlukan bahasa sebagai medianya.

Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan menulis dan keterampilan berbicara. Keempat aspek keterampilan tersebut terdapat pada setiap materi yang tertera dalam kurikulum. Idealnya, keempat keterampilan tersebut harus dikuasai oleh peserta didik. Apalagi bagi gurunya. Berarti, keempat keterampilan itu pun harus saya kuasai.

Kenyataannya, dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan menulislah yang mulai tercerabut pada diri saya. Padahal, menulis merupakan muara dari ketiga keterampilan lainnya. Dengan menulis kita dapat mengungkapkan apa saja yang kita inginkan maupun apa yang ingin kita sampaikan. Dengan menulis, tingkat kesalahpahaman dapat diminimalisir, karena kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman, dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara sistematis sehingga dapat dengan mudah dipahami orang.

Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, kita akan selalu bertemu dengan teks. Teks ini berbentuk sebuah tulisan. Biasanya, saya selalu memberikan teks yang sudah jadi atau yang sudah ada di dalam buku teks sebagai contoh tanpa ada contoh tulisan dari saya sebagai gurunya. Apalagi, setiap di akhir materi/KD, siswa dituntut untuk mampu memproduksi sebuah teks berdasarkan materi yang ada. Artinya, semua wajib menulis. Terus, bagaimana dengan saya gurunya. Apakah saya hanya sekedar menyuruh dan menilai tulisan siswa tanpa ada contoh yang nyata dari gurunya? Pertanyaan ini menjadi bumerang bagi saya.

Keinsafan ini mulai terasa ketika saya mengikuti MWC XII di Kota Padang. Semua materi yang disampaikan pemateri masa itu sebenarnya adalah bagian dari materi yang saya ajarkan di sekolah. “Tapi, toh kenapa saya yang menjadi siswa sekarang? Bukankah itu gawaian seorang guru Bahasa Indonesia” kalimat itu menari-nari di benak saya kala itu. Kalimat itu seperti menghantam diri saya sebagai seorang guru Bahasa Indonesia.

Namun, keinsyafan yang sudah mulai memasuki hati, belumlah sesungguhnya insaf. Sekembalinya pelatihan selama 3 hari 2 malam belumlah cukup untuk menyadarkan diri ini. Ternyata, apa yang disampaikan mas Febri Suprapto, salah seorang narasumber, benar adanya. Ia menyatakan bahwa akan ada banyak godaan ‘setan yang terkutuk’ yaitu godaan dari luar yang membuat proses menulis buku terhenti di tengah jalan, meskipun buku perdana saya berhasil dicetak. Setelah buku perdana terbit, keinginan menulis terhenti. Di sisnilah pembuktian ‘godaan setan’ itu nyata adanya. Berbagai alasan muncul dan mendapat pembenaran logika saya kala itu, “sibuk mengajar, mengoreksi tugas, pelatihan, akreditasi, dan lain sebagainya”.

Di dalam sebuah tulisannya, Febri Suprarto menjelaskan bahwa ada 2 penyakit yang menyerang seseorang untuk gagal dalam menulis buku yaitu 2M, malas dan menunda-nunda. Penyakit ini telah menyerang saya selama 1 tahun ini, tepatnya setelah buku perdana terbit. Niat hati, ingin memulai menulis untuk buku kedua. Tapi karena 2M tadi, sampai sekarang tidak kesampaian.

“Yang perlu diperbaiki adalah motivasi dalam diri. Harus dikokohkan lagi alasan kita untuk menulis. Tentukan jadwal yang jelas atau sediakan waktu untuk menulis”, hal ini benar adanya. Saya mulai mempraktikan akhir-akhir ini. Tepatnya, 30 hari terakhir dengan mengikuti tantangan dari mediaguru yaitu tantangangurusiana. Alhamdulillah, saya berhasil, meskipun pada hari ke-28 dan ke-29 saya hampir gagal karena sakit. Tapi karena komitmen tadi, Alhamdulillah bisa saya lewati.

Namun, bukan keberhasilan tantangan ini yang sebenarnya yang saya cari. Tapi lebih dari itu, yakni keinsafan bahwa menulis merupakan suatu kewajiban yang akhirnya menjadikan suatu kebutuhan. ‘Karena saya adalah seorang guru Bahasa Indonesia’. Secara teoretis, mungkin saya mengusai ilmu yang berhubungan dengan tulis-menulis, seperti apa itu artikel, opini, cerpen, puisi, tajuk dan lain sebagainya. Namun secara aplikasinya, saya belumlah terampil. Terutama, terampil dalam menulis.

Alhamdulillah, dengan mengikuti tantangan 30 hari Tantangangurusiana ini, keterampilan menulis saya mulai terasah. Mudah-mudahan saya istiqomah dan lebih mendisiplinkan diri untuk mengikuti tantangan 60 hari di Tantangangurusiana. Semoga bapak/ibu juga sependapat dengan saya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aamiin...sukron ibu

13 Feb
Balas

Congratulation ya buk Lusisudah finish 30 hari #tantangan gurusiana

13 Feb
Balas

Alhamdulillah Bapak. Insyaallah lanjut ke tantangan 60 hari.

13 Feb

Slamat buk Lusi, finish nich tahap 1, Lanjut tahap 2 ya,,,sambil bimbing saya jgBuk Lusi kan mentornya daku..Coment ya,setiap tulisan ku ..Hmm

13 Feb
Balas

Alhamdulillah ibu. Kalau ada yang ragu boleh ditanya langung atau japri ya ibu...

13 Feb

Alhamdulillah cantik, semoga semakin sukses dalam mengasah keterampilan khususnya menulis iniAamiin yaa rabbal'aalamiiin

13 Feb
Balas

Aamiin sukron ibu...

13 Feb

Afwan cantik

13 Feb
Balas



search

New Post